Bawang merah tidak akan pernah lepas dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Bahkan sejarah mencatat bahwa bawang merah sudah dikenal sejak berabad-abad lamanya. Salah satunya dimanfaatkan bagi para pekerja yang terlibat pembangunan piramida Mesir sebagai penambah kekuatan tubuh. Menurut catatan, para pekerja itu diberi makan akar lobak dan bawang merah. Selain itu, bawang merah juga digunakan oleh para gladiator zaman Romawi kuno. Bawang merah digosokkan ke sekujur tubuh. Para gladiator berkeyakinan bahwa bawang merah memiliki khasiat untuk mendapatkan kondisi darah yang prima.
Secara umum, saat ini orang cenderung menggunakan bawang merah sebagai bagian dari bumbu masak. Di beberapa daerah Indonesia, pemakaiaannya dalam bentuk mentah dalam jumlah cukup banyak merupakan bagian dari tradisi makanan tradisional setempat.
Aneka Penggunaan
Bawang merah berasal dari tanaman bernama ilmiah Allium cepa suku Liliaceae. Bagian yang digunakan adalah umbi yang berada di dalam tanah. Karena mudah tumbuh , maka tanaman ini pun cepat menyebar ke seantero dunia. Dalam sejarah tercatat bahwa Cristopher Columbus lah yang membawa bawang merah ke Amerika Utara sebagai bagian dari perjalanan pertualangannya pada 1942. Saat ini, berbagai tipe dan variasi tanaman mudah dijumpai dimana-mana, dan ternyata variasi itu menentukan pula kualitas produk umbi bawang merah yang dihasilkan.
Melalui sejarah sebenarnya sudah tercatat bahwa dokter menuliskan resep bawang merah untuk menjaga kelancaran proses buang air besar , menyembuhkan sakit kepala, batuk, luka akibat gigitan ular dan rambut rontok.
Di bagian dunia lainnya, bawang merah digunakan untuk menyembuhkan gangguan kulit akibat gesekan yang terlalu kuat, misalnya kapalan dan sejenisnya. Saat ini, di Amerika Serikat, produk yang mengandung bawang merah dipakai untuk penyembuhan luka teriris pada kulit yang tidak dalam, dan ada kemungkinan khasiat itu adalah karena sifat antiradang dan antikuman yang dipunyai bawang merah.
Kandungan Nutrisi
Selain perannya sebagai bumbu masakan, kandungan nutrisi bawang merah cukup kaya. Dalam 100 gram bawang merah mentah terdapat vitamin E, K, kalsium, zat besi, magnesium, natrium, seng (zinc). Semua zat itu terdapat dalam jumlah yang tidak banyak. Namun melalui konsumsi secara teratur, maka tentu kita akan terhindar dari keadaan kekurangan unsur vitamin dan mineral yang diperluka oleh sel tubuh.
Kesuburan
Para dokter sejak dahulu menggunakan bawang merah untuk mengatasi gangguan ereksi. Sejak abad ke-16, dokter telah pula menuliskan resep bawang merah untuk membantu mengatasi infertilitas (ketidaksuburan) wanita. Ada sebuah informasi menarik tentang khasiat bawang merah untuk wanita, yaitu yang berkaitan dengan osteoporosis pasca menopause. Seorang peneliti membuktikan kemampuan bawang merah untuk menghancurkan sel okteoklas sehingga tidak terjadi tulang patah, namun memang hal ini memerlukan pembuktikan lebih lanjut.
Semua itu memang memerlukan pembuktian secara ilmiah. Namun, mengingat bahan yang relatif tidak toksik ini, maka pemakaian secara teratur dalam jumlah banyak pun tidak menyebabkan gangguan pada kesehatan.
Antikanker
Tinggi rendahnya kualitas berbagai tipe bawang merah ternyata ditentukan oleh unsur utama yang terkandung di dalamnya, yaitu senyawa golongan fenol dan flavonoid. Keduanya adalah senyawa yang mempunyai khasiat sebagai antioksidan.
Melalui berbagai jenis penelitian ilmiah yang dilakukan terhadap berbagai varietas bawang merah, ternyata diketahui semakin tinggi kandungan senyawa fenol dan flavonoid. Maka, akan semakin kuat pula aktivitas antikanker dan antioksidan.
Hal itu, antara lain dapat ditunjukkan melalui sebuah penelitian yang menggunakan bawang merah jenis kuning dan shallot (sejenis bawang merah yang bentuknya kecil dan mirip bawang putih). Dimana hasilnya menunjukkan kemampuan bahan itu untuk melawan sel kanker pada kanker liver dan usus besar. Sementara, penelitian dengan jenis yang lain misalnya dengan bawang merah yang tidak terlalu pedas rasanya. Kemampuan melawan sel kanker itu pun tidak terlalu kuat.
Selain mengatasi kanker, para ahli menyatakan efektivitas bawang merah untuk mengatasi penyakit. Mulai dari flu sampai penyakit jantung, diabetes. Bahkan,para ahli juga yakin bahwa kandungan bawang merah bisa bekerja sebagai antiradang dan antikolesterol.
Iritasi Mata
Bagi mereka yang jarang berinteraksi dengan bawang merah pasti akan merasakan mata yang pedas dan berair sesaat sesudah mengupasa dan mengirisnya. Hal tersebut disebabkan ketika bawang merah diiris atau dipotong sel-sel akan pecah dan mengakibatkan pecahnya asam amino sufoksida oleh enzime allinase menjadi asam sulfenik. Asam sulfenik yang spesifik segera akan dipengaruhi oleh enzim lain menghasilkan senyawa yang mudah menguap yang begitu mencapai mata kita akan langsung menimbulkan sensasi iritasi tertentu.
Minggu, 31 Oktober 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar